Penulis: INVISA
Fenomena
alam yang terjadi di dunia ini sungguh menakjubkan apabila kita
betul-betul menyaksikan dan merenungi ciptaan sang Khaliq. Beragam
makhluk hidup dengan berbagai variasi bentuk, ukuran dan warna serta
tingkah laku mereka yang menggemaskan menyadarkan kita akan kebesaran
sang Pencipta alam semesta. Sedikit saja fenomena alam yang kita amati,
semestinya sudah cukup untuk menyadarkan kita bahwa hal itu terjadi
karena adanya sang Penguasa alam. Dia-lah Allah SWT yang mengatur segala
kejadian, yang menciptakan kehidupan ini dengan sistem yang sempurna
tanpa cacat.
Sistem kehidupan yang sempurna dapat kita lihat sebagai contoh, yaitu
sistem pergerakan dan sistem saraf. Setiap makhluk hidup mempunyai
sistem pergerakan dan sistem saraf yang menyebabkan mereka mampu
bergerak dan bereaksi (merespon). Oleh karena itu, bergerak dan bereaksi
merupakan suatu sifat yang dimiliki makhluk hidup.
Kemampuan bergerak sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk melakukan
berbagai aktivitas hidupnya. Hewan bergerak untuk mencari makanan atau
mencari tempat yang aman untuk berlindung. Manusia bergerak untuk
melakukan berbagai aktivitas hariannya. Gerak pada manusia atau hewan
maksudnya adalah gerak berpindah tempat seperti berjalan dan berlari
atau sekadar menggerakan bagian tubuhnya saja. Sistem pergerakan ini
terdiri dari sistem otot dan persendian, yang memungkinkan bagian
tubuhnya dapat digerakkan. Di samping kerja sistem otot dan persendian,
pergerakan terjadi karena tubuh dilengkapi dengan sistem yang mampu
menjalarkan rangsangan ke seluruh tubuh, yaitu sistem saraf.
Tetumbuhan sebagai makhluk hidup tentu memiliki kemampuan bergerak
pula. Sepintas agaknya janggal kalau dikatakan bahwa tetumbuhan
bergerak, namun nyatanya demikian. Timbul pertanyaan bagaimana
tetumbuhan dapat bergerak padahal tidak mempunyai sistem otot,
persendian dan sistem saraf seperti pada manusia atau hewan?
Meskipun tidak mempunyai sistem otot, sendi dan saraf, tetumbuhan tetap
mampu bergerak. Gerak pada tumbuhan memang bukan gerakan berjalan atau
berlari seperti yang mampu dilakukan manusia atau hewan, melainkan gerak
bagian tubuhnya saja. Tetumbuhan bergerak terus-menerus akibat
pertumbuhannya. Pemanjangan ujung batang atau ujung akar adalah akibat
pembelahan sel-sel pada bagian ujung batang atau ujung akar tersebut.
Gerak bagian tubuh tumbuhan dapat tejadi pula akibat rangsangan dari
lingkungan luar. Gerak ini merupakan reaksi tubuh terhadap rangsangan
tersebut. Rangsangan cahaya terhadap tanaman dalam pot yang diletakkan
dekat jendela menimbulkan reaksi ujung batang membelok ke arah datangnya
cahaya. Menutupnya daun atau bunga beberapa jenis tumbuhan pada malam
hari dan membukanya daun atau bunga pada siang hari merupakan reaksi
yang timbul akibat rangsangan berupa perubahan temperatur dan intensitas
cahaya.
Putri Malu Mereaksi Rangsangan
Saat kita berjalan di antara semak-semak dengan tidak sengaja tangan
kita menyentuh bagian tubuh suatu jenis tumbuhan. Sentuhan tangan kita
pada tumbuhan itu menimbulkan reaksi sehingga daun-daunnya menguncup dan
tubuhnya terkulai layaknya tumbuhan yang layu. Oleh karena reaksinya
terhadap rangsangan membuat tumbuhan ini terkulai, maka dikenal dengan
nama putri malu atau rumput tidur(sleep grass).
Rangsangan pada putri malu
menjalar baik dari ujung ke pangkal maupun dari pangkal ke ujung. Jika
sebatang korek api menyala ditaruh di bawah ujung selembar daunnya, maka
bukan daun itu saja yang segera menguncup, tetapi secara bertahap
dengan cepat semua daun yang lain yang setangkai dengan daun itu akan
menguncup pula. Kemudian perlahan-lahan ruas utama pun bereaksi,
akhirnya rangsangan itu perlahan-lahan bergerak ke seluruh bagian atas
dan bawah batang dan menyebabkan keadaan terkulai yang menyeluruh. Kita
rasanya sedang menonton perjalanan rangsang sepanjang susunan saraf
seekor binatang dengan gerak yang sangat lambat. Namun timbul pertanyaan
dalam benak kita bagaimana mungkin “putri malu’ dapat menjalarkan
rangsang ke bagian atau seluruh tubuhnya padahal dia tidak memiliki
sistem saraf seperti yang dimiliki manusia atau hewan? Tanpa pemikiran yang mendalam mustahil kita mampu menjawab pertanyaan ini.
Sudah semestinya kita sebagai makhluk yang diberi akal, memanfaatkan
akal ini untuk berfikir. Dengan berfikir mendorong kita untuk dapat
berikhtiar dengan cara melakukan penelitian. Sehingga kita dapat
mengetahui bagaimana putri malu mereaksi rangsangan yang
mengenainya. Dengan demikian, kita akan lebih memahami ayat-ayat Allah
karena kita akan menyadari bahwa penjalaran rangsang yang terjadi ini
telah diatur oleh yang Maha Kuasa.
Pembengkakan sebagai Alat Peka
Dalam ilmu Botani putri malu tergolong keluarga Mimosaceae dan memiliki nama ilmiah Mimosa pudica. Mimosa
ini memiliki susunan daun kecil teratur simetris sepanjang tangkai
daun. Tiap daun ditopang oleh suatu pembengkakan di pangkal lekatannya
pada ranting. Sedang tiap ranting mempunyai pembengkakan serupa di
pangkal nya pada batang. Pembengkakan ini (pulvinus) merupakan bagian
yang peka terhadap rangsangan. Struktur ini mampu menimbulkan gerak
daun-daun atau anak daun, yaitu gerak buka-tutup.
Pada saat mereaksi sentuhan, daun Putri malu menguncup
akibat hilangnya turgor karena air dalam sel-sel pulvinus keluar. Lalu
ranting pun terkulai oleh karena hilangnya turgor pada pangkalnya. Putri malu ini seakan-akan jatuh pingsan dan daun-daunnya tergulung erat.
Gerak buka-tutup terjadi karena perubahan keseimbangan air (turgor)
dalam sel-sel pulvinus. Sel-sel ini memiliki dinding sel tipis dan
terisi air dari pembuluh lembut jaringan pengangkut yang berhubungan
dengan sistem saluran pusat tumbuhan. Adanya rangsangan kecil
menghilangkan keseimbangan air di dalam sel-sel pulvinus pangkal daun
karena air dalam sel-sel tersebut mengalir ke luar. Sedangkan rangsangan
yang lebih kuat menimbulkan reaksi serupa di dalam sel-sel pulvinus
pangkal ranting. Akhirnya mungkin seluruh tubuh terpengaruh.
Mekanisme Perubahan Turgor dalam Sel–sel Pulvinus
Di dalam sel tumbuhan terdapat suatu struktur yang dapat mempertahankan
turgor, struktur itu adalah vakuola. Vakuola mengeluarkan proton (H+)
yang dapat melemahkan dinding. Seiring dengan peristiwa ini vakuola
menyerap air dengan cepat lalu membengkak dan menekan cairan sel ke
dinding sel serta mengakibatkan tekanan turgor untuk meregangkan dinding
sehingga berukuran lebih besar.
Daun
Mimosa menunjukkan pembengkakan (pulvinus) pada pangkal tangkai daun
dan pada setiap pangkal anak daun primer dan anak daun sekunder.
Seperti bola sepak yang telah dipompa, dinding sel pun menjadi kencang.
Kekencangan ini dilipatgandakan beribu-ribu kali di dalam semua sel
yang terdapat dalam pulvinus, sehingga bagian tumbuhan itu menjadi kaku.
Bila tumbuhan kekurangan air karena menguap atau keluar dari sel
seperti yang terjadi pada sel-sel pulvinus putri malu yang terkena rangsangan, maka turgor sel berkurang dan kekakuan tumbuhan pun berkurang, sehingga daun-daun putri malu saling menutup. Jika turgor hilang sama sekali maka daun dan batang akan menjadi semakin lemas dan putri malu pun terkulai.
Ketika pengaruh rangsangan telah dipindahkan menuju pulvinus pada
pangkal tangkai daun, air keluar dari sel-sel bagian bawah pulvinus yang
berdinding tipis menuju ruang antar sel. Karena sel-sel ini kehilangan
turgornya sedangkan sel-sel pada bagian atas pulvinus tetap membengkak,
maka tangkai daun pun terkulai.
Pulvinus pada pangkal anak daun primer berperan sama seperti pulvinus
pada pangkal tangkai daun. Tetapi pulvinus pada pangkal anak daun
sekunder berperan dengan cara sebaliknya. Dengan kata lain, pada saat
tumbuhan terangsang, pulvinus pada pangkal tangkai daun dan pangkal
tangkai anak daun primer akan menyebabkan tangkai daun dan tangkai anak
daun mengarah ke bawah. Sedangkan pulvinus pada pangkal daun sekunder
menyebabkan anak-anak daun mengarah ke atas sehingga saling menutup.
Putri Malu Pun Tak Ingin Disakiti
Tiadalah Allah SWT menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan sia-sia. Struktur pulvinus putri malu
bukanlah struktur yang tanpa fungsi atau yang terbentuk secara
kebetulan. Allah telah menciptakan struktur ini dengan sempurna agar
manusia dapat mengetahui tanda-tanda kebesaran-Nya, dan agar manusia
dapat mengambil pelajaran dari reaksi yang terjadi pada tumbuhan ini.
Banyak manusia yang mengenal putri malu ini dan sering melihat reaksinya, tapi tak banyak yang dapat mengambil pelajaran darinya.
“Dan
Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini
dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil
pelajaran (Q.S. An-Nahl:13).”
Reaksi spontan yang terjadi pada putri malu
memberikan pelajaran bagi kita, bahwa tumbuhan pun memiliki perasaan
dan mampu mempertahankan dirinya. Apabila disentuh atau diperlakukan
dengan kasar, daun putri malu akan menguncup seolah-olah takut
disakiti. Hal ini merupakan mekanisme perlindungan untuk mempertahankan
dirinya, terutama dari gangguan binatang pemakan rumput. Keadaan
terkulainya putri malu, membuat tumbuhan ini tampak tidak enak dimakan. Oleh karena itu, tumbuhan ini tidak mudah dimakan binatang.
Allah SWT telah mengatur reaksi spontan putri malu
ini, semata-mata untuk kepentingan manusia juga. Sesungguhnya tumbuhan
ini sangatlah berguna dalam pertanian karena dapat membantu menyuburkan
tanah. Akar tumbuhan ini mampu bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium yang mampu mengikat Nitrogen. Oleh karena itu, putri malu dilengkapi dengan sistem pertahanan diri agar tetap hidup, sehingga manusia dapat mengambil manfaat darinya.
Tumbuhan ini hidup diantara semak-semak yang umumnya sering dianggap
pengganggu, sehingga seringkali terkena pembabatan. Padahal sebenarnya
banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari semak-semak ini apabila kita
yakin bahwa Allah menciptakan semak ini tanpa sia-sia. Alang-alang
misalnya, banyak yang menganggap sebagai semak pengganggu dalam
pertanian, tetapi akhir-akhir ini ternyata sari akar alang-alang
dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa tumbuhan merupakan makhluk
hidup yang perlu kita lindungi dan kita jaga karena mereka memberikan
banyak manfaat bagi kita. Meskipun tampak sebagai tumbuhan pengganggu
dalam pertanian, sesungguhnya dari segi lain akan kita dapatkan
manfaatnya. Kita tidak boleh menganggap tumbuhan yang tampak tidak indah
dan hidup liar sebagai tumbuhan yang tidak bermanfaat. Mustahil Allah
menciptakan segala sesuatu tanpa ada manfaatnya bagi kehidupan kita.
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata):Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”
(Q.S. Ali-Imran: 190-191)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar